.

.

Kepala KUA Sungai Tarab Melaju ke Tingkat Provinsi

Selasa, 09 April 20130 komentar

Setelah sukses membangun dan membina Kampoeng Alquran di Jorong Tanjuang Lado Ateh Bukik, Nagari Pasie Laweh, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Sungai Tarab, Afrizon, akhirnya dipercaya kantor Kementerian Agama mewakili Kabupaten Tanah Datar untuk berkompetisi di tingkat Provinsi Sumatra Barat.
“Apa yang dicapai oleh kepala KUA Sungai Tarab merupakan prestasi sekaligus prestise bagi daerah ini. Membangun Kampoeng Al quran sebagai tindak lanjut dari program pembinaan keluarga sakinah, bukanlah pekerjaan yang mudah. Tapi dengan kesungguhan dan kerjasama semua pihak, kini seluruh warga Tanjuang Lado Ateh Bukik sudah bisa membaca Alquran,” ujar Camat Sungai Tarab, Syahril, kepada Singgalang, kemarin, di posko pengendalian program yang diberi nama Kampoeng Alquran tersebut.
Camat didampingi Dan Ramil Sungai Tarab Imam M, dan Walinagari Pasie Laweh Mukhtar mengakui, model pembangunan Kampoeng Alquran yang dirintis Kepala KUA Afrizon, serta mendapat dukungan penuh dari segenap elemen masyarakat dan pemerintahan itu, selain memerlukan inovasi dan daya kreatifitas yang tinggi, juga membutuhkan kesungguh-sungguhan.
Dikatakan, untuk membina dan mengembangkan kegiatan-kegiatan masyarakat di Kampoeng Alquran, dibentuk kepengurusan khusus yang diketuai Amrizal Siry, sementara untuk kalangan generasi muda, di jorong itu dibentuk pula Persatuan Pemuda Kampoeng Alquran (PPKA) yang diketuai Faisal.
“Kami melihat, model-model yang dikembangkan Afrizon bersama masyarakat di kampung percontohan itu, selain sangat kreatif dan inovatif, juga memberi dampak langsung terhadap pembinaan masyarakat. Di Kampoeng Alquran tidak hanya mengajarkan warga belajar membaca Alquran, tetapi juga bimbingan menyeluruh di semua aspek kehidupan,” ujar camat.
Apa yang dikembangkan di Jorong Tanjuang Lado Ateh Bukik, menurut dia, merupakan sebuah model pembinaan keluarga sakinah dan penataan sistem kehidupan masyarakat yang pantas untuk dikembangkan pula di daerah-daerah lain di masa mendatang. Lantaran hasilnya sangat nyata, tambah dia, Pemerintah Kecamatan Sungai Tarab berharap, model-model ini bisa dikembangkan pula di 31 jorong lainnya pada masa yang akan datang.
Roslaini, 75, dan Hakam, 82, warga setempat mengaku bangga, sejak program Kampoeng Alquran dikembangkan di kampung mereka, terasa sekali dampak positif nya terhadap pembinaan kemasyarakatan. Dengan program itu, tambahnya, kini sejak usia balita (bawah lima tahun) hingga lansia (lanjut usia), tidak ada lagi warga Tanjuang Lado Ateh Bukik yang tidak bisa membaca Alquran.
Secara acak, Singgalang memilih sejumlah warga dari berbagai usia untuk membaca Alquran. Terbukti, setiap warga yang dipilih, mulai dari usia Taman Kanak-kanak (TK), murid Sekolah Dasar (SD), kalangan remaja, pemuda, dan warga berusia di atas 60 tahun, semuanya bisa membaca Alquran dengan lancar.
“Dengan membaca Alquran jiwa jadi tenteram. Sehabis Shalat Maghrib, di hampir setiap rumah warga kini terdengar gema suara bacaan ayat-ayat suci itu. Semua warga sepakat untuk membaca Alquran dan mematikan televisi. Itu berlangsung setiap malam di semua rumah warga,” aku Hakam.
Menurut warga, dalam program pembinaan Kampoeng Alquran yang dilakukan Kepala KUA Afrizon bersama jajaran pemerintahan kecamatan dan segenap pemuka masyarakat, kegiatan tidak hanya sekadar memberantas buta aksara Alquran, tetapi juga melakukan penataan sistem kehidupan bermasyarakat dengan bersandar kepada acuan-acuan pokok yang termaktub di dalam Alquran.
“Kini generasi muda kami juga tengah belajar bagaimana menyelenggarakan jena zah, tata cara melaksanakan shalat dengan baik dan benar, mengawal pelaksanaan program-program yang telah ditetapkan sehingga bisa berjalan dengan baik,” aku beberapa warga.
Terdapat tujuh aturan pokok yang berlaku bagi segenap warga di Tanjuang Lado Ateh Bukik. Aturan itu ditempel di seluruh rumah warga, yakni larangan menerima tamu yang bukan muhrim di atas pukul 21.00 WIB, perintah mematikan seluruh pesawat televisi yang ada di desa itu antara waktu Shalat Maghrib dan Isya serta me ngisi kegiatan dengan membaca Alquran dan membimbing anak-anak belajar.
Setiap perempuan yang keluar rumah diharuskan untuk menutup aurat, setiap tamu yang menginap di daerah itu diwajibkan melapor kepada walijorong Kampo eng Alquran, pesta dalam bentuk apapun yang diadakan warga tidak boleh menggunakan orgen tunggal dan musik-musik lainnya yang tidak islami, setiap warga diharuskan mengikuti wirid/pengajian yang dilaksanakan secara rutin di mushalla, dan setiap warga diharuskan menjaga kerukunan. (211)


Share this article :

Posting Komentar

 
Kemenag Kab Tanah Datar : KUA Sungai Tarab Copyright © 2011. . - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Najib Rayyan
Proudly powered by Blogger